Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko akhirnya sah mendampingi Jokowi sebagai cawapres. Mantan Panglima TNI ini merupakan jalan tengah bagi parpol pengusung Jokowi. Apalagi, sebagai tokoh berlatarbelakang militer, Moeldoko sangat dibutuhkan Jokowi untuk mengimbangi gerakan politik di kubu lawan yang juga banyak merekrut purnawirawan tentara.
Adapun tanda-tanda Moeldoko sebagai cawapres Jokowi semakin terlihat menjelang pendaftaran capres-cawapres pada 4-10 Agustus 2018 nanti. Hal itu bisa disimak lewat pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristyanto seperti dikutip merdeka.com, Sabtu (28/7/2018), yang menyebut seluruh ketum parpol koalisi Jokowi sudah mencapai kata sepakat.
Hasto menyebut seluruh ketum parpol koalisi Jokowi sudah sangat solid dan menyerahkan pengumuman nama cawapres tersebut kepada Jokowi. Namun bila melihat peta koalisi Jokowi, sosok yang disepakati bukanlah kader parpol. Hal ini sangat penting guna menjaga kekompakan koalisi khususnya Cak Imin yang selalu ngotot merebut kursi cawapres. Moeldoko menjadi jalan tengah bagi semua parpol karena ia bukanlah kader parpol usai resmi mundur dari Hanura beberapa waktu lalu.
Dipilihnya Moeldoko juga terbaca dari sejumlah lembaga survei yang menempatkannya sebagai cawapres ideal bagi Jokowi. Dengan demikian, popularitas Moeldoko juga diharapkan sedikit banyak mampu mendongkrak perolehan suara pada Pemilu nanti.
