Fahri Hamzah Dalam Cengkraman Jokowi



Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah dikenal sebagai sosok yang vokal mengkritisi pemerintah. Berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah kerap dikritik. Namun belakangan Fahri tampak berbalik arah, pro pemerintah. Ini bermula dari cuitan Fahri di twitter jelang final Piala Dunia lalu. 

Dalam unggahannya, Fahri mengatakan bahwa Perancis diibaratkan adalah koalisi pemerintah sedangkan Kroasia oposisi. Fahri menyebut, jika Perancis menang maka Jokowi lah yang akan keluar sebagai pemenangn di Pilpres 2019 nanti. Sebaliknya jika Kroasia yang menang, maka Jokowi akan kalah.

Les Bleus pun akhirnya sukses menaklukkan Kroasia, yang dimotori Luka Modric. Skor 4-2 menjadi pengantar Prancis untuk menjemput trofi Piala Dunia 2018. Fahri pun menyebut bahwa kemenangan Perancis merupakan peringatan bagi oposisi agar berkaca pada hasil tersebut. Pasalnya dia yakin bahwa Jokowi akan kembali berjaya. 

Sebelumnya, Fahri juga menyatakan sikap pesimisnya, bahwa Prabowo Subianto kurang proaktif tidak terlalu lincah dalam melakukan manuver politik. Dengan cara seperti itu, mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengaku bahwa Prabowo akan sulit mengalahkan sang petahana. 

Sementara itu, Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun melontarkan pendapatnya terhadap sikap Fahri. Menurutnya, tidak lama lagi Fahri akan segera merapat menuju barisan Jokowi. Dia menilai sikap Fahri belakangan seolah menunjukkan tanda-tanda untuk segera merapat.

Misbakhun yang juga berada di pihak Jokowi  mengaku saat ini pihaknya tengah membujuk Fahri untuk segera menjadi bagian dari barisan pendukung Jokowi. Bahkan dia tak segan untuk mengucapkan selamat bergabung untuk Fahri.

Untuk diketahui, Fahri saat ini tidak tergabung di partai manapun sejak posisinya sebagai Sekjen PKS dicabut. Meski tidak memiliki partai, Fahri pernah menyebut dirinya tidak akan berpindah haluan dan menganggap dirinya masih bersatus kader partai besutan Sohibul Iman tersebut.