[NGERI] Pendemo Bela Tauhid "Tidak Berkutik" Saat Berhadapan dengan Gus Nuril di Depan Kantor PBNU, Ini Yang Beliau Katakan!


Demo massa bela tauhid sempat melewati kantor pusat PBNU di daerah Kramat Jakarta Pusat pada Jumat (25/10/2018) sore. Kemudian beberapa orang perwakilan massa mencoba untuk mendekat ke gedung PBNU. Sambil membawa bendera dengan tulisan lafadz tauhid mereka meneriakkan takbir bersama-sama.

Akhirnya beberapa perwakilan pendemo mendatangi kantor PBNU. Didepan kantor PBNU telah dijaga oleh beberapa orang Banser, Pemuda Ansor, dan Patriot Garuda Nusantara (PGN). Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) Nurul Arifin, atau yang akrab dipanggil Gus Nuril juga berada didepan kantor PBNU untuk berjaga dan menerima perwakilan pendemo didepan gerbang kantor PBNU.

Referensi pihak ketiga

Terjadi percakapan antara Gus Nuril dan beberapa perwakilan pendemo yang pada intinya para pendemo meminta masuk untuk berunding. Namun Gus Nuril menolak permintaan para pendemo untuk mengajak bernegosiasi, karena menurut Gua Nuril tidak ada yang perlu dinegosiasikan lagi. Sambil didampingi oleh pihak kepolisian massa pendemo dan Gus Nuril tidak saling terprovokasi dan berjalan baik. Massa kemudian meninggalkan gedung PBNU dengan damai dan melanjutkan berdemo.

“Kalau mаu demo silakan, іnі wilayah kami,” ujar Gus Nuril.

Referensi pihak ketiga

Gus Nuril juga memberikan pernyataan kepada para pendemo atas aksinya agar tidak membuat kerusuhan di gedung PBNU.

"Kalau kurang ajar datang ke rumah besar Nahdlatul Ulama, akan kami hajar. Kami sudah mengekang kesabaran berlebih. Kami datang karena kami cinta kepada ulama. Siapapun yang mencoba mengganggu rumah besar Nahdlatul Ulama, sudah selesai," kata Gus Nuril, di depan kantor PBNU, Jumat (26/10/2018) sore, seperti dikutip dari tirto.id.

"Sebagaimana dulu, ketika kami bela Gus Dur, kami bukan partisan partai, tetapi ulama ketika Gus Dur dihina, saya bikin pasukan berani mati, saat ini ada Patriot Garuda Nusantara, Banser, GP Ansor, menjaga NU. Menjawil Banser maka berarti menjawil diri saya. Menjawil Banser berarti mempertaruhkan harkat martabat Nahdlatul Ulama, akan kita libas," kata Gus Nuril.

Gus Nuril merupakan salah satu sesepuh dari Banser yang cukup disegani oleh warga NU. Gus Nuril memiliki pengalaman dalam mengawal Gus Dur pada waktu masih menjadi Presiden RI yang saat terjadi kericuhan waktu itu.